Sabtu, 14 Maret 2015

contoh renstra peternakan sapi potong

Tugas Individu
Perencanaan Pembangunan Peternakan
Dosen: Ir. Tanrigiling Rasyid, M.S.



RENCANA STRATEGIS


Oleh :


MEGAWATI
I111 12 327





UNHAS.JPG






FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Kondisi Umum
            Kondisi umum pembangunan peternakan sapi potong di Kabupaten Takalar yang dilakukan melalui berbagai kebijakan dan standarisasi sesuai dengan visi dan misi Dinas Peternakan Kabupaten Takalar menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan pada aspek ekonomi, aspek teknis, dan aspek fungsional. Pertumbuhan tersebut merupakan kinerja dari kebijakan yang ditempuh oleh Dinas Peternakan Kabupaten Takalar selama kurun waktu 5 tahun berdasarkan road map yang telah ditetapkan. Dari aspek ekonomi, pertumbuhan usaha peternakan  sapi mencapai 2,7%. Pada kurun waktu yang sama, kesempatan kerja yang dapat diserap dari hasil pembangunan peternakan sapi tersebut berjumlah 500 orang atau mengalami peningkatan sebesar 4,2%.
Untuk aspek teknis,  produksi peternakan mengalami peningkatan yaitu daging mengalami kenaikan sebesar 2,3% dan limbah ternak mengalami kenaikan hingga 3%. Peningkatan produksi ini akan memajukan atau meningkatkan usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Takalar. Berdasarkan gambaran, peningkatan produksi sapi potong dan penyediaan protein hewani asal ternak untuk masyarakat lokal dapat direalisasikan.
Keberhasilan dalam mencapai target yang diinginkan tidak terlepas dari perumusan kebijakan fungsional di bidang pembibitan, budidaya, pakan dan kesehatan ternak.


I.2. Potensi dan Masalah
I.2.1. Analisis Lingkungan Internal
Dalam menyusun kebijakan, prinsip yang digunakan adalah bagaimana mengkombinasikan seluruh sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dikemas dalam suatu perencanaan yang baik sehingga suatu usaha peternakan mampu berproduksi ternak secara mandiri dan terus meningkat. Dalam menganalisis faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Takalar, dicermati dari aspek kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).
a.             Kekuatan (strengths)
Pembangunan peternakan sapi potong di Kabupaten Takalat didukung oleh adanya kelembagaan di berbagai aspek produksi dan kesehatan hewan, teknologi yang memadai, sarana dan prasarana, serta regulasi yang cukup lengkap. Selain itu, ternak yang dipelihara adalah ternak lokal, yaitu sapi Bali yang merupakan plasma nutfah masih dapat dikembangkan sehingga dapat meningkatkan populasi,
produksi, dan reproduktivitasnya. Potensi lahan sebagai sumber pakan hijauan sebesar 200 ha dan potensi hasil samping produk pertanian/perkebunan/perikanan yang melimpah sebagai sumber bahan pakan ternak.
b.            Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan yang dihadapai dalam pembangunan peternakan sapi potong di Kabupaten Takalar, yaitu kinerja dari lembaga/instansi terkait belum optimal, sehingga berdampak terhadap pelaksanaan usaha itu sendiri. Selain itu, kurangnya modal untuk membeli peralatan yang kemudian berdampak terhadap proses produksi ternak, sehingga kuantitas maupun kualitas produk ternak belum begitu baik.
I.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal
         Analisis lingkungan eksternal, meliputi:
a.             Aspek peluang (opportunity)
Kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lahan pertanian yang luas merupakan kelebihan Kabupaten Takalar sebagai wilayah pembangunan peternakan sapi potong. Hal ini dapat meningkatkan investasi dalam pengolahan produk bernilai tinggi, yang didukung oleh jumlah penduduk sebagai pasar potensial. Permintaan produk peternakan sapi potong oleh masyarakat lokal cukup tinggi, sehingga pemasaran dari produk tersebut tidak begitu sulit.
b.            Aspek hambatan (threats)
Dukungan dari instansi terkait masih belum optimal. Kebijakan daerah serta kebijakan antar sektor yang masih tumpang tindih mengakibatkan kurangnya kepastian berusaha yang akhirnya berdampak pada rendahnya tingkat kepercayaan publik. Adanya perubahan iklim menyebabkan hilangnya kesempatan tanaman untuk berproduksi. Kemarau yang berkepanjangan akan menyebabkan penurunan produktivitas sumber pakan, sawah kering, petani tidak panen dan presipitasi yang berlebihan (erosi, banjir dan pencucian unsur hara). Serangan hama dan penyakit tanaman akan meningkat frekuensi dan intensitasnya. Perubahan iklim juga menyebabkan tanaman gagal dalam membentuk bunga dan biji, sehingga menurunkan produksi tanaman. Akibatnya adalah adanya kelangkaan ketersediaan bahan pakan dan pakan hijauan dan peningkatan harga. Perubahan iklim akan sangat berpengaruh pada produksi tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) yang limbahnya digunakan sebagai pakan serta produksi hijauan dari padang penggembalaan (pastura).
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

II.1. Visi
Visi Dinas Peternakan Kabupaten Takalar, yaitu mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal untuk mewujudkan penyediaan dan keamanan pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan peternak khususnya peternak sapi potong.

II.2. Misi
Untuk mewujudkan visi Dinas Peternakan Kabupaten Takalar, misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a.             Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan di bidang peternakan sapi potong dalam rangka meningkatkan daya saing produksi dan produk peternakan dengan pemanfaatan sumberdaya lokal secara berkelanjutan;
b.            Menyelenggarakan dan menggerakkan pengembangan pembibitan, pakan, budidaya ternak, kesehatan hewan, dan pascapanen dalam mencapai penyediaan dan keamanan pangan hewani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peternak.

II.3. Tujuan
Bersinergi dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, tujuan yang telah ditetapkan, yaitu:
a.             Meningkatkan produksi ternak sapi potong, sehingga dapat memenuhi permintaan produk ternak lokal;
b.            Meningkatkan kesejahteraan peternak.
II.4. Sasaran
Sasaran utama program Dinas Peternakan Kabupaten Takalar, yaitu:
a.             Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi sapi potong
b.            Tercapainya kesejahteraan masyarakat/peternak lokal
c.             Terpenuhinya permintaan masyarakat lokal atas produksi sapi potong

II.5. Rencana Pencapaian Program dan Kegiatan

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Model-model rencana program dan kegiatan dapat berupa bulanan maupun tahunan seperti pada lampiran.
Untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan melalui tugas pokok dan fungsi, diperlukan pembiayaan untuk mencapai misi, visi, tujuan, dan sasaran organisasi. Pembiayaan tersebut digunakan untuk melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria dan bimbingan teknis serta evaluasi sesuai dengan fungsi di bidang perbibitan, budidaya, pakan, kesehatan hewan, dan kesehatan masyarakat veteriner dan pascapanen. Selain itu, juga diperlukan pembiayaan untuk melancarkan semua fungsi perencanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan monitoring evaluasi sebagai fungsi manajemen pembangunan.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pembiayaan program pembangunan peternakan diharapkan dapat menjadi faktor pengungkit berbagai kegiatan yang ada di masyarakat dan aset yang dimiliki masyarakat.

BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


III.1. Arah Kebijakan
Pembangunan peternakan sapi potong di Kabupaten Takalar diarahkan untuk:
a.       Mengoptimalkan produksi daging sapi lokal
b.      Meningkatkan kesejahteraan peternak
c.       Pengembangan kelembagaan
Pada aspek produksi pakan ternak diarahkan untuk: (i) menambah  penyediaan pakan dan air; (ii) mengembangkan teknologi dan industri pakan ternak berbasiskan sumber daya lokal; (iii) meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan; serta (iv) pengembangan dan pemanfaatan lahan kehutanan.

III.2. Strategi Pelaksanaan
Strategi Dinas Peternakan Kabupaten Takalar dalam melaksanakan pembangunan peternakan sapi potong diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pembangunan peternakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam mencapai target tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Takalar mengacu pada kesepakatan General Agreement on Tarif and Trade (GATT) yang diwadahi oleh WTO, dengan salah satu kesepakatannya memuat agreement on agriculture, termasuk didalamnya terkait perjanjian Sanitary and Phytosanitary (SPS) dan Technical Barrier to Trade (TBT) seperti yang tertuang dalam UU No 7 Tahun 2004. Prinsip perjanjian tersebut pada intinya adalah bahwa produk dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan sub sektor peternakan dan kesehatan hewan harus memenuhi persayaratan keamanan (safety), standard mutu (quality), kesejahteraan hewan (animal walfare), ramah lingkungan dan berkelanjutan.

III.3. Program dan Kegiatan
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi kegiatan- kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan. Program harus dapat menggambarkan kontribusi dari pelaksanaan dalam rangka mencapai sasaran pembangunan peternakan sapi potong lokal. Program Dinas Peternakan Kabupaten Takalar, yaitu pembangunan peternakan sapi potong untuk masyarakat lokal.
Outcome yang diharapkan dari program Dinas Peternakan Kabupaten Takalar adalah (i) Meningkatnya ketersediaan daging; (ii) Meningkatnya kontribusi ternak lokal dalam penyediaan daging; (iii) Meningkatnya ketersediaan protein hewani berkualitas asal ternak; dan (iv) Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Kegiatan merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya yang ditujukan untuk mencapai sasaran program. Kegiatan yang dilakukan, yaitu mulai dari pembelian lahan penggembalaan maupun untuk perkandangan, pembuatan kandang, pengadaan peralatan dan perlengkapan, pengadaan bibit sapi, tenaga kerja, pengolahan produksi, pemanfaatan limbah, pemasaran.








LAMPIRAN

Matriks Rencana Strategis Tahun 2014-2018
No.
Program/Kegiatan
Sasaran
Indikator
Tahun
Σ
(Rp)
Penanggungjawab
2014
2015
2016
2017
2018
I.
Program pengembangan usaha sapi potong
Peternak sapi potong








II.
Kegiatan









1.
Pembebasan lahan
1.000 ha
Terealisasi 1000 ha
200 ha
200 ha
200 ha
200 ha
200 ha
5.000.000.000
Megawati
2.
Pembuatan kandang dan kantor
700 ha
Terealisasi 500 ha
100 ha
100 ha
300 ha
100
ha
100
ha
450.000.000
Afgan Syahrul
3.
Tenaga kerja
500 orang
Terealisasi
100 org
100 org
100 org
100 org
100 org
300.000.000
Emji
3.
Bibit Sapi
3.000 ekor
Terealisasi 3.000 ekor
1.000 e
500 e
500 e
500 e
500 e
10.000.000.000
Joko Widona
4.
Penanaman hijauan
200 ha
Terealisasi 200 ha
50 ha
50 ha
50 ha
50 ha
-
100.000.000
Syamsuddin Alif
Total
15.850.000.000














Tidak ada komentar:

Posting Komentar